Sembuh Dari Kanser Perut Hanya Dalam Waktu Dua Bulan Saja!
Kasam Kusmana Gandana namanya. Pria berusia 67 tahun asal Cianjur ini menderita sakit kanker lambung. Diawali dari diagnosa dokter yang menyebut kalau dirinya terserang maag kronis.
Pengobatan pun dilakukan. Sekitar 2,5 tahun lalu bahkan pria ini
menjalani operasi prostat di RSUD Cianjur. Tragisnya, selang sehari
pasca operasi terjadi penggumpalan darah sehingga jahitan harus kembali
dibuka dan dilakukan transfusi darah.
Tidak cukup hanya di situ, 18 bulan kemudian kembali dilakukan
operasi ringan karena ada sobekan kecil pada kantung prostat pria ini.
Penjahitan kantung prostat pun harus dilakukan.
Pihak medis menduga ini disebabkan aktivitas yang terlalu berat yang
dilakukan pria ini pasca operasi. Saat tes darah HB pria ini ada di
angka 7. Juga terdeteksi ada benjolan besar di ulu hati. Dokter pun
sempat heran dan menduga bahwa hal ini karena operasi kanker prostat
sebelumnya.
sebelumnya.
Beruntung pria ini tidak berputus asa meski berbagai pengobatan yang
dilakoninya justru menimbulkan penyakit-penyakit baru. Menurut dokter,
pembengkakan pada lever itu akan kembali normal. Lalu kembali dia
menjalani transfusi darah sampai 5 labu.
Namun kondisi tak kunjung membaik. Sekitar 1,5 bulan kemudian yang
terjadi justru semakin parah. HB pria ini turun sampai angka 4 dan
benjolan makin membesar. Tidak hanya itu, benjolan juga bertambah
menjadi tiga buah dengan letak tersebar di perut bagian kiri.
Dokter mulai curiga dengan keadaan Kasam. Lalu dilakukanlah USG.
Hasilnya benar ada benjolan kecil di lambung dengan akar yang sudah
menjalar kemana-mana. Transfusi darah sampai 7 labu kembali dilakukan.
Benjolan itu lalu diangkat dan dari hasil tes PA menyebutkan benjolan
tersebut tergolong ganas atau kanker stadium akhir.
Ini berita mengagetkan bagi Kasam. Dokter pun sudah angkat tangan
tidak sanggup untuk menangani. Kemoterapi juga dikatakan dokter tidak
akan sanggup untuk menyembuhkan penyakit kanker tersebut. Yang bisa
dilakukan pihak medis hanyalah memberikan obat penahan sakit dan obat
tidur agar pasien tidak terlalu menderita.
Keluarga Kasam tidak tinggal diam. Anak-anaknya sampai berkonsultasi
ke sejumlah dokter ahli kanker di Bandung dan Jakarta. Tapi hasilnya
sama. Dokter mengatakan hal yang sama kalau penyakit kanker yang sudah
masuk stadium akhir ini sulit disembuhkan.
Beberapa dokter menyarankan untuk mencoba pengobatan alternatif dengan herbal Sarang Semut. Menurut dokter, Sarang Semut
merupakan obat herbal anti kanker yang sudah diakui dan bahkan diajukan
ke WHO untuk secara resmi diakui sebagai obat penyembuh kanker.
Mulanya keluarga Kasam menyangka kalau yang dimaksud Sarang Semut adalah tempat berkumpulnya semut. Namun setelah browsing
di internet, yang dimaksud Sarang Semut adalah tumbuhan asal Papua yang
kaya akan flavonoid, polifenol, tokoferol dan senyawa antioksidan
lainnya yang efektif menyembuhkan kanker dan tumor.
Kasam kemudian mencoba kapsul ekstrak Sarang Semut yang
direferensikan oleh deherba.com. Alasannya selain karena harga yang
lebih terjangkau dan sudah berupa ekstrak, pihak deherba.com juga sangat
membantu menjelaskan tentang penyakit kanker.
Dalam 10 hari pertama mencoba obat herbal Sarang Semut, Kasam
merasakan sakit luar biasa. Sempat dia berpikir untuk menghentikannya,
namun urung karena mendapatkan informasi bahwa itu merupakan kondisi
yang normal. Di samping itu, pihak deherba.com selalu menanyakan
perkembangan kondisinya lewat SMS.
Lewat 10 hari setelah pemakaian, sakit yang dirasakannya mulai
mereda. Kondisi bertambah baik setelah sebulan pemakaian. Kasam mulai
enak makan dan sanggup berjalan dengan normal. Luka operasi yang
dilakukannya juga cepat sembuh. Proses pemulihan yang berangsur-angsur
ini sampai-sampai membuat dokter yang masih menanganinya heran akan
perkembangan yang sangat cepat itu.
Sejak itu Kasam menghentikan pemakaian obat dari dokter. Setelah dua
bulan pemakaian, kondisi Kasam benar-benar normal dan bisa kembali
beraktifitas seperti biasa.

No comments:
Post a Comment