Horizontal Menu Bar


Facebook Like

Herba Sarang Semut Memulihkan

 Kanser Darah / Leukimia 

Sarang Semut Telah Terbukti sebagai Obat Kanker Darah atau Leukemia. Seperti yang dialami oleh H Saifullah Ishaq seorang warga kota Malang, Jawa Timur. Awalnya beliau didiagnosis oleh dokter umum terkena radang paru paru.  

Namun setelah diperiksa oleh dokter ahli paru paru, ternyata H Saifullah terkena leukemia yang sel kankernya telah menyerang paru paru. Mendapati kondisi beliau telah stadium III, dokter malah angkat tangan. Namun setelah konsumsi obat kanker darah sarang semut, leukemia pun lenyap.

Testimony Leukemia | Kanker Darah

Bagi umat Islam, 1 Syawal hari kemenangan setelah melampaui ujian menahan lapar dan dahaga selama sebulan. Suka-cita dirasakan H Saifullah Ishaq. Baginya Idul Fitri bukan saja hari kemenangan setelah tuntas berpuasa sebulan penuh, tetapi juga kemenangan atas penyakit leukemia yang dideritanya sejak awal 2006.
 
Berpuasa sangat terlarang bagi penderita leukemia karena mengundang risiko tinggi. Ketika berpuasa, pasokan nutrisi terhenti selama 14 jam.  Padahal, menurut Prof Dr dr Hendromartono SpPD-KEMO, dokter spesialis penyakit dalam RSU Dr Soetomo, Surabaya, penderita leukemia seharusnya mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein. Makanan yang mengandung oksidan mesti dipantang. "Pokoknya harus mengkonsumsi makanan sehat," katanya kepada Trubus. Protein penting untuk membentuk sel darah merah. 


Kadar sel darah merah penderita leukemia biasanya anjlok lantaran tertekan pertumbuhan sel darah putih yang tak terkendali. Akibatnya, si pasien mengalami anemia. Pasokan sel darah merah yang cukup dapat membantu kondisi tubuh pasien tetap prima.


Saifullah bukannya abai dengan risiko itu. Saya merasa kondisi tubuh saya sudah pulih, katanya. Bobot tubuh pria dengan tinggi badan 165 cm itu 54 kg. Kondisi itu jauh lebih baik ketimbang tujuh bulan silam. Ketika itu, bobot tubuh yang semula 70 kg, hanya tersisa 44 kg. 

Padahal porsi makan saya tidak berkurang, ujarnya. Deritanya kian bertambah tatkala batuk dan sesak menghinggapi tubuh yang kurus kering itu. 
"Kalau malam hari, batuknya kian menjadi", katanya.  Tubuh ibarat tulang berbalut kulit itu juga lunglai dan pucat. Saifullah pun tak berdaya. Hari-harinya ia habiskan di pembaringan.


Abdul Haris, putra sulung Saifullah, tak sampai hati membiarkan sang ayah larut dalam derita. Di sela-sela kesibukannya sebagai guru di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di Malang, ia mengantar Saifullah ke dokter umum di Kepanjen, Malang, Jawa Timur.  Hasil diagnosis dokter, Saifullah menderita radang paru-paru. Namun, untuk memastikan hasil pemeriksaannya dokter menyarankan agar Saifullah diperiksa ulang di RS Paru-paru di Batu.

Leukemia 


Demi kesembuhan Saifullah menuruti saran dokter. Setelah diperiksa, dokter ahli paru-paru di sana justru bukan mengkhawatirkan keluhan batuk yang diderita ayah 2 anak itu.  "Saya khawatir Bapak terkena leukemia yang sel kankernya telah menyerang paru-paru", katanya menirukan ucapan dokter ketika itu. Dokter menyarankan agar Saifullah diperiksa di RS Saiful Anwar, Malang. 


Dokter di RS Saiful Anwar mengambil sampel sumsung tulang belakang Saifullah untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan laboratorium, teka-teki penyebab penyakit akhirnya terungkap.  Sel sel kanker L1210 (penyebab leukemia) mengubah sel darah putih menjadi abnormal. Pertumbuhan sel darah putih yang tak terkendali menyebabkan kadar haemoglobin (Hb) darah Saifullah anjlok menjadi 7 g/dl, normal 10-12 g/dl.  "Pantas saja muka saya pucat dan badan lemas," kata pria berusia 48 tahun itu. 


Harapan kesembuhan kini bergantung pada seujung jarum. Saifullah mesti ditransfusi darah. Setelah menghabiskan 20 ampul, kadar Hb Saifullah beranjak normal. Keesokan harinya ia diizinkan pulang. 

Sayang, kondisi prima itu berlangsung singkat. Dua pekan setiba dari rumahsakit, kadar Hb Saifullah kembali anjlok. Saifullah kembali ditransfusi darah. Ketika itu, transfusi dilakukan di RSUD Kepanjen, Malang.


Meski menghabiskan 20 ampul, toh kadar Hb Saifullah tak kunjung naik. Dokter merujuk Saifullah ke RS Lavalette, rumahsakit swasta milik PTPN XI, agar mendapatkan perawatan lebih intensif. Rumahsakit itu memang dikenal memiliki fasilitas pengobatan lebih lengkap. Oleh dokter di sana Saifullah kembali ditransfusi darah.


Sarang Semut


Mendapati kondisi Saifullah yang sudah mencapai stadium III, dokter di RS Lavalette malah angkat tangan "Kami berusaha maksimal, tapi tidak bisa menjamin sembuh 100%", kata Saifullah menirukan ucapan dokter kepada Abdul Haris yang selalu mendampinginya. Mendengar perkataan dokter, Abdul Haris terpukul. 


Sejak itulah Haris-sapaan anaknya-rutin berselancar di dunia maya. Dari sebuah situs, Haris menemukan artikel tentang sarang semut yang ampuh mengatasi kanker, salah satunya leukemia. Abdul Haris, segera menghubungi Emil, adiknya, di Jakarta, agar mencari penjual sarang semut di ibukota.


Tak lama kemudian, Emil rutin mengirim sarang semut ke kediaman ayahnya di Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Istri Saifullah merebus sarang semut dalam 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas.  Setelah dingin, air rebusan berwarna cokelat itu disaring, lalu diminum. Saifullah rutin mengkonsumsi air rebusan sarang semut 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ketika itu ia masih dirawat di RS Lavalette.


Dua belas hari sudah Saifullah dirawat di rumahsakit. Kondisi tubuh yang kurus kering itu belum juga beranjak pulih. Ingin hati berobat hingga sembuh, apa daya biaya tak sampai. Saifullah terpaksa meminta izin pulang. Dokter pun tak bisa memaksa. Sekadar berjaga-jaga, dokter memberikan vitamin dan antibiotik.


Dua pekan sekembalinya dari rumahsakit, kondisi tubuh Saifullah kembali memburuk. Wajah pria yang sehari-hari menjaga wartel itu pucat dan tubuh lunglai. Lagi-lagi transfusi darah harus ditempuh. Kala itu, ia menghabiskan 9 ampul darah. 


Kanker darah sembuh 


Empat bulan mengkonsumsi sarang semut, alamat kesembuhan mulai tampak "Buang air menjadi lancar dan nafsu makan bertambah," kata Saifullah. Bobot tubuh yang semula 44 kg menjadi 54 kg. Yang paling menggembirakan, Saifullah dapat kembali berjalan.  "Kalau ke kamar mandi, saya tak perlu dibopong lagi," katanya.  "Oleh sebab itulah saya berani berpuasa," ujarnya.  Bahkan ia tak pernah melewatkan shalat tarawih. Selama Ramadhan ia mengkonsumsi sarang semut setiap sahur dan setelah berbuka.


Penasaran dengan kondisinya yang kian membaik, awal Desember 2006 Saifullah memeriksakan darah ke RSUD Kepanjen.  Hasil diagnosis dokter, kanker darah putih alias leukemia telah lenyap dan kadar Hb normal. Saifullah tak perlu lagi transfusi darah. 

Bagaimana nongon (sebutan sarang semut di Papua) menuntaskan leukemia alias kanker sel darah putih? 


Menurut Dr Ir Muhammad Ahkam Subroto M App Sc APU, peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi yang meneliti sarang semut, khasiat sarang semut mengatasi kanker diduga lantaran senyawa flavonoid. Senyawa itu berfungsi antioksidan sehingga ampuh mencegah sekaligus mengatasi serangan kanker. 


Menurut Ahkam, banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multiobat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Selain itu, sarang semut juga mengandung tokoferol. Hasil uji penapisan yang dilakukan Ahkam, sarang semut mengandung 31,34 mg tokoferol. 


Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, gurubesar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi antioksidan dan antikanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif, katanya. Berkat sarang semut, derita leukemia kini berubah suka-cita. (Imam Wiguna)


Sumber : Majalah Trubus, Februari 2007, halaman 70-71


Demikianlah, kisah H Saifullah yang telah berhasil sembuh dari penyakit leukemia setelah minum obat kanker darah sarang semut. 
Jika merasa artikel ini bermanfaat, tolong bagikan. Barangkali ada saudara kita di belahan bumi lain sedang merasakan penyakit yang seperti diderita oleh H Saifullah, akan menjadi kabar gembira, harapan, dan kebaikan baginya.






No comments:

Post a Comment